This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 25 Juli 2009

biopori

Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.

Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah lubang resapan atau sumur resapan buatan manusia yang sekarang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekira 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah.

Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.

Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air. Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom atau dinding lubang.

Dengan aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Karena itu bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresap air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.

Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik ke dalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekomposisi ini dikenal dengan kompos.

Melalui proses itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya.

jika kita membuat biopori,kita dapat memperoleh manfaat sebagai berikut.

  1. Mencegah banjir

    Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
  2. Tempat pembuangan sampah organik

    Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat.
  3. Menyuburkan tanaman

    Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.
  4. Meningkatkan kualitas air tanah

    Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.

Banyak manfaat untuk lingkungan kita dengan adanya biopori, maka membuat biopori dapat menjadi salah satu pertimbangan kita agar lingkungan kita menjadi lebih baik.

Peneliti : Lalat Membawa Virus Flu Burung
Rabu, 21 September 2005 | 18:02 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Hasil penelitian guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menyimpulkan, lalat rumah dan lalat kandang positif terjangkit virus Avian Influenza (flu burung).

Sampel lalat yang diteliti berasal dari tiga daerah yaitu Karanganyar (Jawa Tengah), lima kabupaten di Sulawesi Selatan serta dari Tuban (Jawa Timur). Hasilnya, lalat yang diambil dari Karanganyar dan Sulawesi Selatan positif terjangkit virus flu burung.
"Penelitian kami lakukan sejak Juni lalu setelah saya tidak menjadi Dirjen Peternakan. Hasilnya membuktikan, lalat-lalat dari Karanganyar dan Sulawesi Selatan positif terkena virus flu burung tipe A dengan
sub tipe H5N1. Sedang sampel yang dari Tuban, hasilnya negatif," kata Profesor Warsito didampingi istrinya yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Profesor Hastari Puryanti, Rabu (21/9).

Gagasan meneliti, karena lalat, selama ini
dikenal sebagai hewan yang suka terbang (migrasi) ke berbagai tempat termasuk hinggap di bangkai-bangkai ayam, babi dan sebagainya yang kemudian secara tiba-tiba bisa hinggap di makanan. Setiap satu kabupaten, Warsito meneliti 100 miligram lalat atau lima sampai enam ekor lalat.

Lalat yang diteliti, meliputi lalat rumah dan lalat kandang, lalat hijau yang ukurannya lebih besar.
Penelitian, dilakukan tiga kali. Pertama untuk membuktikan keberadaan virus flu burung. Jika terbukti
ada, dilakukan penelitian kedua untuk mengetahui tipe
virusnya dan ketiga untuk mengetahui sub tipenya.
"Hasilnya, baik lalat kandang maupun lalat rumah di Sulawesi Selatan dan Karanganyar, positif terkena flu burung. Hasil penelitian ini jelas membuat pekerjaan kita semakin berat,"kata Warsito.

Sebab, lalat berkembang sangat pesat, dalam waktu tiga bulan, sepasang lalat jantan dan betina bisa berbiak menjadi lebih dari satu triliun ekor lalat. Virus flu burung yang ada pada lalat, menurut Warsito, secara teori bisa menular ke manusia, terlebih virus tersebut berasal dari sub tipe H5N1.

penelitian

setiap mahasiswa pstilah menginginkan atau setidaknya berharap dia melakuakn penelitian. ya.. karena memang tugas akhir membuat penelitian dalam skripsi (bagi mhsswa S-1). tapi gmn si agar kita mampu menjadi penulis yang baik? terlebih dahulu kita harus meluruskan niat.. innamal a'malu bin niat. niat kita harus bener2 tulus, ikhlas, dll. karena niat ini penting untuk menjalankan misi penleitian. selanjutnya,melakukan sesuatu dari yang terkecil. sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan banyak masalah yang dapat kita jadikan penelitian. peneliti yang baik juga harus mampu menuliskan hasil penelitiannya. bagaimana jadi penulis yang baik kalau tidak mampu menulis? percuma saja, semua orang perlu bukti bukan cuma omong belaka. oleh karena itu, kita bisa mulai dari sekarang, mengamati banyak hal di sekitar kita, dan menemukan ide2 penelitian sehingga mampu melakukan penelitian. karena bangsa yang besar ialah bangsa yang mampu menciptakan sesuatu bukan hanya mampu menggunakan saja, sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang produktif.